Jumat, 17 Juli 2020

"Jejak Waktu"

segumpal rindu kupadukan bersama kenangan rindu yang bertamu di ingatanku. Telah tergores di dinding bagian ruang yang kini berbalik sekat bersama luapan tantangan yang mengusik. Tak kalah saing hingga aku menjadi bagian yang dipertaruhkan di atas gucangan itu. Seribu ujian tak jumpa kelar hingga kebisingan terus melanda tak kunjung pamit. Entah sampai kapan? “katanya lirih” sulit rasanya membayangkan setiap keringat yang bercucuran. Menahan sedikit gundah agar tak berlipat ganda akan keraguan dan membelah kepastian. Apa yang sebenarnya terjadi? Maaf mungkin salah saat mata  tak sempat memandang luasan batasan yang sempat di sekat. Maaf kisahnya mungkin berlanjut saat musim hujan benar-benar menjumpai di musim yang tepat. Masih ingatkan akan curahan hati yang sempat membius hasrat ingin kembali ke hari yang lalu. Kisah yang mengundang teka-teki yang tak bertuan. Andaikan waktu bertemu dengan kesempatan kemarin akankah semuanya tidak berbalik arah meski tak harus sama. Tentang rasa yang masih hangat seperti saat itu, belum ada yang berubah, kisah lama perjalanan yang menjadi bukti perjuangan bersama menuju harapan yang segera ingin digapai. Sejenak menghabiskan waktu  bersama pena yang ingin menari menjelajah setiap kisah waktu yang bergulir. 
Masih teringat jelas saat itu bagaimana rasa memahami beberapa bagian yang membuat lupa akan waktu. Pemandangan yang luar biasa yang mampu memanjakan panca indra. Suka duka yang tergambar jelas di kala itu. Terbuai dalam kehingan mendengarkan setiap gemuruh gelombang,kicauan burung yang merdu membuat melodi semakin sempurna untuk dilalui. Sentuhan angin yang menambah kedamain dalam jiwa. Mata yang tak hentinya memandang dan memperhatikan setiap hempasan gelombang yang dengan semangatnya seakan tak ingin membiarkan pasir di pinggiran terlihat kering terbakar panas teriknya matahari. Banyak hal yang sebenarnya ingin disampaikan, hanya karena sulit dirangkai melalui kata-kata. Sebuah senyuman yang membuktikan rasa syukur yang sangat luar biasa, gelengan dan anggukan kepala membuatnya semakin berlaga. Rasanya bangga,,,ingin rasanya berterima kasih,dengan hari dan waktu yang membawa kami ke tempat itu. Menceritakan tentang bagaimana waktu bisa membuatnya seindah itu, Menceritakan bagaimana jika kesempatan itu tidak berpihak,,apa yang akan terjadi? Waktu punya cara sendiri untuk membuat lebih indah dan lebih mengerti. Tentang kamu dan alam, Tentang pengertianmu dan pemahamanmu tentang realita, Tentang pertanyaanmu yang mendapat jawaban dari setiap kebisuanmu. Tentang pengalaman yang akan kamu lukiskan sepanjang waktu.
Bersama waktu akankah kesempatan itu berpihak?
Share:

2 Comments:

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog